Tips Beli Rumah Bila Gaji Kecil

Tips Beli Rumah Bila Gaji Kecil

Siapa bilang gaji kecil tidak bisa beli rumah?.

Kadang banyak orang yang menunda membeli rumah karena gaji kecil atau masih muda. Padahal rumah adalah prioritas utama semua orang. Harus bisa beli rumah, terutama bila berencana atau sudah mempunyai keluarga.

Rumah penting untuk di tinggali sendiri atau nantinya untuk anak atau berinvestasi. karena tanah dan rumah akan semakin sedikit dengan meningkatnya populasi manusia dan tentunya akan semakin mahal.

Lalu apa bisa dan bagaimana caranya untuk membeli rumah dengan kondisi keuangan paspasaan?. Sangat bisa! Asalkan kita bisa konsisten dengan rencana dan komitmen untuk memiliki rumah maka kita bisa memiliki rumah meskipun harus membeli secara kredit. Meskipun gaji belum seberapa tapi dengan tekad yang kuat dan perencanaan yang matang, terbukti rencana untuk mempunyai rumah ini bisa terwujud.

Tips 1. Atur Keuangan Agar Bisa Membeli Rumah Impian

Ada beberapa hal yang musti di lakukan agar keuangan kita teratur dan bisa membeli rumah dengan gaji yang kita dapatkan sekarang:

Buat Anggaran Bulanan

Langkah pertama yang wajib dilakukan untuk memastikan pengeluaran bisa terjaga dengan baik adalah membuat anggaran bulanan. Anggaran bulanan ini berisi informasi berbagai jenis pengeluaran baik yang sifatnya wajib maupun yang bisa di tunda atau sekunder.

Pengeluaran wajib adalah kebutuhan harus ada untuk kelangsungan hidup dan pekerjaan kita seperti makan dan minum, tempat tinggal, transportasi sampai pulsa untuk telekomunikasi.

Pengeluaran sekunder merujuk ke pengeluaran yang tidak wajib tapi penting untukmu, misalnya tiket nonton bioskop, olahraga, makan di restoran, ngopi di cafe sampai membeli perabotan baru.

Setelah kita pisahkan antara pengeluaran wajib dan pengeluaran sekunder, maka buatlah skala prioritas untuk masing-masing jenis kebutuhan. Dengan demikian kita bisa mendorong diri untuk lebih taat ketika muncul godaan diskon di toko favorit atau godaan-godaan lain yang sebenarnya hanya menyenangkan hati kita tapi menyesal setelah dilakukan karena ternyata tidak penting.

Catat Setiap Pengeluaran

Mencatat setiap pengeluaran bukan berarti pelit atau jadi super hemat. Pencatatan pengeluaran dimaksudkan agar kita sadar apa saja yang kita beli atau pengeluaran apa saja yang kita lakukan dan apakah penting. Sering kali kita bingung kemana saja uang itu kita belanjakan. Atau kita sering kali membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan dan setelah beberapa lama mempunyai barang tersebut, kita menyesal dan bertanya mengapa ya kita beli barang ini?.

Nah mencatat pengeluaran ini dimaksudkan untuk menghindari pengeluaran yang sebenarnya tidak beralasan atau emosional yang tentunya mengganggu kita untuk mencapai rencana membeli rumah yang di impikan.

Rencanakan Pengeluaran Untuk Hiburan

Mengatur pengeluaran bukan berarti kita tidak melakukan kegiatan yang menghibur diri kita dari segala kepenatan rutinitas bekerja. Tetapi ada baiknya untuk berhati hati dalam melakukan pengeluaran untuk hiburan dan memilih hiburan yang menyenangkan dengan biaya kecil.

Makan di luar, pergi ke caffe setelah bekerja, pergi ke bioskop, dan pengeluaran hiburan lainnya dapat menambah anggaran pengeluaran dengan cukup cepat.

Berikut beberapa cara untuk membantu menjaga biaya hiburan tetap rendah namun tetap bersenang-senang.

  • Nikmati makan malam seadanya di rumah daripada berkumpul di restoran
  • Nikmati malam menonton film di rumah, lengkap dengan popcorn dan minuman ringan
  • Manfaatkan bentuk hiburan gratis seperti hiking, bersepeda, mengunjungi museum dan kegiatan ke area terbuka yang nyaman seperti taman karena area terbuka akan mengurangi stress dengan efektif
  • Tetapkan tanggal tamasya hiburan sebulan sekali dan gunakan penawaran discount dari beberapa situs pariwisata dan transportasi yang ada.

Hindari Menggunakan Kartu Kredit

Kartu kredit memang bisa membuat hidup seakan lebih mudah, namun hanya sesaat, dan di akhir bulan kamu bakal dijejali tunggakan yang perlu dilunasi.

Pembelian dengan kartu kredit sering kali membuat penggunanya merasa tidak mengeluarkan uang dan membuat kita merasa mampu untuk membeli barang yang berada di luar kemampuan kita. Adanya tunggakan kartu kredit juga berbahaya dan menciptakan kesulitan dalam kepemilikan rumah melalui fasilitas KPR.

Sisihkan Penghasilan Untuk Tabungan

Bila semua pengeluaran untuk kebutuhan hidup sudah di petakan, sisihkan uang untuk tabungan, dalam hal ini untuk membeli rumah. Menyisihkan uang untuk membeli rumah adalah hal pertama yang harus dilakukan setelah menerima gaji. Pengeluaran Wwajib dan biaya membeli rumah sebaiknya di sisikan pertama kali ketika menerima gaji.

Tips 2. Cara Membeli Rumah Bila Gaji Kecil

Cari Informasi Terkait Rumah

Carilah rumah yang sesuai dengan rencana kita. Mendapatkan rumah murah di Jakarta akan sangat mahal, tetapi sekarang ada perumahan yang sudah mempunyai sistem Transit Oriented Develop. Perumahan yang mempunyai konsep TOD ini menjadi sangat strategis dan nyaman karena terhubung dengan trasportasi umum di wilayah perumahan tersebut sehingga bepergian dan transportasi menjadi lebih mudah. Kemudahan transportasi ini menjadi sangat penting agar pekerjaan tidak terganggu.

Pilihlah rumah bersubsidi. Harga rumah ini sangat terjangkau untuk kepemilikan rumah pertama kali. Setelah itu ketahui juga berapa harga rumahnya, berapa uang mukanya (DP) dan berapa cicilannya setiap bulan. Untuk angsuran per bulan biasanya bank menghitung 30% dari gaji kamu, so kamu pun harus mencari yang angsuran per bulannya sesuai dengan gaji.

Setelah rumah tersebut telah didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah membayarkan DP yang bersumber dari tabungan setiap bulannya tadi. Terkadang di langkah ini, banyak sekali godaannya. Keinginan untuk membeli rumah dengan fasilitas mewah selalu mengaburkan rencana awal, bahkan kita seringkali lupa dengan kemampuan. Komitmen serta konsisten akan kemampuan keuangan sangatlah perlu. Ingat, bahwa KPR yang akan kamu jalani cukup panjang, mungkin bisa 10 hingga 20 tahun lamanya.

Bila ternya di berjalannya waktu kondisi keuangan membaik, kita selalu akan bisa membeli rumah kedua atau menjual rumah pertama kita dan membeli rumah yang lebih mewah.

Pertimbangkan untuk Membeli Rumah Subsidi

Saat ini ada pilihan rumah subsidi dengan harga terjangkau. Namun jangan sampai memilih rumah yang terlampau murah, hingga mengorbankan kualitas dan lokasinya. Usahakan mencari titik tengah dari harga dan kualitas.

Ikut Program KPR

KPR atau Kredit Pemilikan Rumah adalah fasilitas kredit yang diberikan perbankan kepada nasabah untuk kebutuhan membeli atau merenovasi rumah. Kita dapat memilih dua jenis skema KPR, yaitu KPR Non Subsidi dan KPR Subsidi.

KPR Non Subsidi lebih diperuntukkan bagi kalangan umum. Persyaratannya ditetapkan oleh bank. Begitu juga dengan suku bunganya. Biasanya untuk rumah tipe real estate

Sedangkan KPR Subsidi diatur oleh pemerintah. Tidak semua orang berhak untuk memilih KPR Subsidi. Hanya beberapa orang yang telah memenuhi persyaratan dari pemerintah saja.

KPR Subsidi

KPR Subsidi membantu untuk bisa membeli rumah dengan harga dan cicilan yang terbilang cukup ringan. KPR khusus untuk rumah yang bersubsidi ini sebagai bagian dari program pemerintah. Melalui Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera), pemerintah mencanangkan program satu juta rumah, dan KPR rumah bersubsidi adalah salah satunya.

Apa yang dimaksud rumah bersubsidi? Rumah bersubsidi merupakan rumah yang mendapat subsidi dari pemerintah berupa bebasnya pajak dan cicilan dengan bunga yang sangat rendah. Program ini ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah agar berkesempatan untuk memiliki rumah yang layak huni. Selain dikenakan bunga yang rendah, rumah bersubsidi juga memiliki suku bunga flat hingga lunas.

Syarat dan Ketentuan KPR Subsidi

Untuk bisa mengajukan permohonan mendapatkan rumah bersubsidi, tentu ada syarat-syarat yang harus dipenuhi. Beberapa syarat tersebut antara lain:

  • Merupakan WNI dan berdomisili di Indonesia
  • Berusia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun (atau sudah menikah)
  • Telah bekerja atau punya usaha minimal selama 1 tahun
  • Belum pernah mengajukan KPR dalam 1 Kartu Keluarga (suami istri), atau belum pernah menerima bantuan atau subsidi perumahan dari pemerintah
  • Gaji pokok maksimal Rp 4 juta untuk rumah, dan gaji pokok maksimal Rp 7 juta untuk rumah susun
  • Memiliki NPWP atau SPP tahunan PPh sesuai ketentuan yang berlaku
  • Memiliki rekam jejak yang baik dalam hal berurusan dengan bank.

Untuk poin rekam jejak bank, sebaiknya selalu memiliki track record yang baik. Masalah seperti macetnya pelunasan kartu kredit, cicilan pinjaman uang sering terlambat dan hal buruk lainnya dapat mempersulit proses permohonan KPR rumah subsidi. Karena itu, jika ingin berurusan dengan pihak bank, usahakan selalu lancar agar ke depannya urusan lainnya akan menjadi lancar juga.

Dokumen yang Dibutuhkan Untuk KPR Subsidi

Beberapa dokumen yang harus disiapkan untuk mengajukan permohonan KPR bersubsidi yaitu:

  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Fotokopi NPWP
  • Fotokopi akte nikah bila sudah menikah
  • Pas foto 3 x 4
  • Slip gaji asli sebulan terakhir
  • Surat keterangan aktif bekerja (dtandatangani dan stempel dari HRD perusahaan)
  • Fotokopi surat pengangkatan karyawan tetap
  • Surat keterangan belum memiliki rumah dari lurah
  • Buku tabungan rekening bank yang bersangkutan
  • SPT tahunan
  • Mengisi form FLPP dan aplikasi KPR
  • Membawa materai 15 lembar

Semua dokumen tersebut dikumpulkan agar bisa segera mengajukan permohonan KPR rumah subsidi ke bank yang menyalurkan program KPR subsidi. Lamanya proses hingga persetujuan biasanya akan memakan waktu hingga 10 hari kerja.

Dengan rencana yang konsisten dan memilih rumah di wilayah yang tepat dengan pengembang yang terpercaya maka mimpi untuk memiliki rumah akan segera menjadi kenyataan