Harga Rumah KPR Untuk Pegawai Kontrak dan Outsourcing Maksimal Rp 168 Juta

Harga Rumah KPR Untuk Pegawai Kontrak dan Outsourcing Maksimal Rp 168 Juta

Pegawai kontrak dan outsourcing bisa memiliki rumah dengan skema kredit murah dan mudah. Kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi yang difasilitasi oleh PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) ini berlaku untuk rumah di harga maksimal Rp 168 juta. Untuk KPR FLPP, fasilitas yang bisa dinikmati yakni uang muka mulai 1%, jangka waktu kredit hingga 20 tahun, subsidi bantuan uang muka senilai Rp 4 juta, suku bunga mulai 5 persen. Untuk KPR BP2BT, tenaga alih daya bisa memperoleh dana bantuan uang muka hingga Rp 40 juta dengan suku bunga mulai 10 persen.

“Dengan skema tersebut, para karyawan outsourcing bisa memiliki rumah dengan cicilan berkisar Rp 1 juta – Rp 1,5 juta sehingga masyarakat yang berpenghasilan rendah bisa memiliki rumah” kata Direktur Consumer & Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar dalam keterangannya. Syarat fasilitas KPR Subsidi itu hanya dapat dinikmati oleh karyawan kontrak atau outsourcing dengan penghasilan maksimal Rp 8 juta.

Luas Bangunan: 13 m²

Luas Tanah: 60 m²

Kamar Tidur 1

Kamar Mandi 1

Rp 175.278.803

Luas Bangunan: 20 m²

Luas Tanah: 60 m²

Kamar Tidur 1

Kamar Mandi 1

Rp 225.000.000

BTN menggandeng Asosiasi Bisnis Alih Daya Indonesia (ABADI) dalam memberikan KPR Subsidi. ABADI merupakan perkumpulan yang beranggotakan perusahaan yang bergerak di bidang outsourcing atau karyawan kontrak maka sekarang tak cuma pegawai tetap yang bisa mengajukan kredit pemilikan rumah (KPR) di PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).

Skema yang ditawarkan untuk para pegawai ini disebut mudah dan murah karena Bank BTN ingin memberikan kesempatan untuk sekitar 1 juta karyawan kontrak di Indonesia. “Kami juga memahami betul betapa sulitnya para karyawan kontrak untuk memiliki rumah dengan fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah) di perbankan. Karena itu, melalui kerja sama ini, kami berupaya memberikan fasilitas KPR bagi sekitar satu juta karyawan kontrak di Indonesia,” tambahnya.

Progress Pembangunan Rumah Sederhana Bersubsidi Murah

Selain KPR Subsidi maka lewat kemitraan ini Bank BTN pun memberikan layanan dan produk keuangan lainnya. “Kami memiliki beragam produk keuangan sehingga menjadi one stop solution bagi para nasabah dan debitur Bank BTN,” jelas Hirwandi. Apalagi ditahun pemulihan ekonomi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi maka Bank BTN akan terus dan selalu aktif menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna mendorong penyaluran KPR. Pekan lalu, Bank BTN telah menjalin kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) untuk memberikan rumah bagi para prajurit TNI AD. Perseroan pun aktif menggelar akad massal untuk terus memacu penyaluran KPR.

Laporan keuangan Bank BTN menunjukkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi masih tercatat menjadi penyumbang terbesar pertumbuhan kredit BBTN. KPR subsidi Bank BTN tercatat naik 9,04% yoy menjadi Rp 122,96 triliun per kuartal I/2021. KPR Non-subsidi juga mulai menunjukkan peningkatan tipis di level 0,2% yoy menjadi Rp 80,15 triliun pada akhir Maret 2021. Secara total, pertumbuhan kredit di segmen perumahan tumbuh sebesar 3,23% yoy menjadi Rp 236,57 trilliun.