Hunian Yang Terhubung Dengan Stasiun Kereta Api Jadi Primadona Bagi Milenial
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan hunian berkonsep transit oriented development (TOD) bakal menjadi pilihan generasi milenial di masa depan. Selain memudahkan masyarakat untuk melakukan perjalanan maka TOD juga bisa membantu menekan kemacetan di wilayah perkotaan seperti di Jakarta. “Penduduk Indonesia sekarang didominasi usia produktif yang menuntut efisiensi baik dalam hal waktu maupun pekerjaan. Jadi ini bisa menjadi primadona generasi milenial,” ujar Erick Thohir.
Pernyataan itu dilontarkan Erick saat menghadiri prosesi topping off Apartemen Tower Cattleya Samesta Mahata Serpong proyek Perumnas yang berkonsep TOD. Dalam acara ini, Erick mengapresiasi komitmen perusahaan untuk menyediakan hunian bagi masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Terlebih, ini merupakan hunian yang terintegrasi dengan KRL.
“Saya pikir apa yang dilakukan Perum Perumnas ini mewakili semangat BUMN untuk tidak pernah menyerah dalam situasi apapun, seperti terus menyediakan hunian bagi masyarakat meski ekonomi sedang lesu di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya. Topping off kali ini menjadi topping off bersejarah bagi Perumnas karena menjadi hunian terintegrasi transportasi pertama di Indonesia yang telah diselesaikan perusahaan.
Dalam keterangan terpisah, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, konsep TOD juga sejalan dengan Program Satu Juta Rumah untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). “Di Stasiun Rawa Buntu akan ada dua tower khusus untuk MBR, sehingga tidak hanya untuk komersial,” ujar Basuki yang turut hadir pada acara topping off tersebut.
Adapun harga dari Apartemen Samesta Mahata Serpong Tower Cattleya untuk tipe studio dengan luas gross 21.9 meter persegi di lantai atas adalah Rp. 452.041.786 dengan booking fee sebesar Rp. 10 juta saja dan dengan harga apartemen berlokasi strategis yang terjangkau diharapkan masyarakat berpenghasilan rendah akan dapat memiliki hunian yang layak huni. Pada saat ini apartemen Mahata Serpong masih dalam tahap ident karena baru pada fase topping off
Luas Bangunan: 27 m²
Luas Tanah: 72 m²
Kamar Tidur 2
Kamar Mandi 1
Rp 347.515.052
Luas Bangunan: 27 m²
Luas Tanah: 72 m²
Kamar Tidur 2
Kamar Mandi 1
Rp 292.000.000
Menurut Basuki, rusun berbasis TOD tidak hanya bertujuan pada integrasi moda transportasi, tetapi juga ke pengembangan kawasan dan kota (urban development) sekaligus untuk pengurangan kawasan kumuh perkotaan. Selain Apartemen Cattleya Samesta Mahata dikawasan Serpong maka Perumahan Modernland Cilejit juga merupakan hunian rumah tapak yang berbasis TOD dengan pintu perumahan yang menjadi satu dengan stasiun Cilejit.
Selalu saya promosikan bahwa jika anda beli hunian berkonsep TOD, maka beli rumah dapat kereta api, yakni diantar jemput kereta api.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
“Terjamin transportasinya, apalagi PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah meningkat kualitas pelayanannya,” tuturnya.
Direktur Utama Perum Perumnas Budi Saddewa Soediro mengungkapkan rusun TOD yang tepat berada di Stasiun Rawa Buntu itu merupakan proyek sinergi BUMN, di mana penyediaan lahan dari KAI dan pembangunannya oleh Perumnas dengan kontraktor PT Adhi Karya. “Rusun ini akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, sarana peribadatan, komunal space seperti jogging track,” ujarnya.
Pembangunan Rusun TOD Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan dilakukan oleh Perum Perumnas di atas lahan seluas 24.626 meter persegi sebanyak 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit. Pada tahap pertama dibangun sebanyak 3 tower yang terdiri dari 1.816 unit, terbagi menjadi 330 hunian subsidi dan 1.486 hunian non subsidi.